Selasa, 02 Agustus 2011

tips dan kiat kiat sukses di universitas Ramadhan.

sahabat, bila ramadhan layak nya sebuah universitas, kita adalah mahasiswa mahasiswi yang di tempa di universitas ramadhan. tentu bila bicara tentang perkuliahan kita semua ingin lulus dalam perkuliahan tersebut dan mendapat gelar, apalagi gelar di universitas ramadhan yang langsung memberikan nya adalah ALLAH khususon kepada orang orang beriman : la'allakum tattaquuna”


untuk mendapatkan sukses di universitas ramadhan ada beberapa kiat dari kami yang mungkin bermanfaat bagi kita.


1. perbanyak "Mencium"

yang di maksud mencium di sini adalah banyak banyak mencium sajadah. karna kedekatan seorang hamba kepada sang penciptanya adalah ketika bersujud, memasrahkan segala kelemahan, ke dhoifan tak berartinya kita di hadapan Robb sang maha agung. curhat terhadap segala permasalahan- permasalahan hidup, mengadu layak nya seorang yang tak berarti di hadapan tuan nya.


ALLAH azza wa jalla berfirman:

“Dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)” (Qs: al alaq :19)


Rosulullah SAW bersabda:

“Waktu yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah saat ia sujud. Oleh karena itu, perbanyaklah doa” (Diriwayatkan oleh Muslim no. 482)

“Aku dilarang untuk membaca Al-Qur’an ketika rukuk atau sujud. Adapun ketika rukuk, agungkanlah Allah oleh kalian di dalamnya; dan ketika sujud, bersungguh-sungguhlah kalian di dalamnya untuk berdoa karena (pada waktu itu) layak bagi (doa) kalian untuk dikabulkan” (Diriwayatkan oleh Muslim no. 479)


salah satu faedah "mencium" juga menjadi doa paling mustajab, di terima nya do'a do'a kita, apalagi berkenaan dengan bulan ramadhan, dimana do'a do'a orang orang beriman akan cepat di kabul kan nya.



2. perbanyak "Ghibah" (menggunjing)


ghibah di sini bukan menghibah (menggunjing) orang lain tapi menghibah i, menggunjingi kesalahan kesalahan kita, aib aib kita yang selama ini ALLAH menjaga nya.


falsafah dari kiat ini adalah ibarat tangan yang menunjuk sesuatu,satu jari telunjuk kita menunjuk orang lain tapi empat jari lainnya menunjuk diri kita sendiri. itu artinya betapa kita harus melihat aib aib kita sendiri, kesalahan kesalahan kita di banding melihat kesalahan orang lain. sebagaimana pribahasa, gajah di pelupuk mata tak tampak, kuman di seberang lautan tampak.


"Tahukah kamu, apa itu ghibah?" Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Kemudian Rasulullah bersabda, “Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai.” Seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan?” Rasulullah berkata, “Apabila benar apa yang kamu bicarakan itu tentang dirinya, maka berarti kamu telah menggibahnya (menggunjingnya). Namun apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka berarti kamu telah menfitnahnya (menuduh tanpa bukti).” (HR Muslim)


ramadhan menjadi moment tepat bulan yang pas untuk memuhasabahi diri kita, melihat kesalahan kesalahan kita selama sebulan penuh.



3. perbanyak "cuci mulut"


sebagai manusia yang acap berbuat khilaf, salah satu kelemahan manusia adalah mulut nya yang sering tanpa di sadari atau tidak acap berbuat salah dan menyakiti orang lain. kata kata kita sering menyakiti orang yang mendengar di sekeliling kita, makanya ada pribahasa "mulut mu adalah harimau mu". alangkah indah nya bila menjaga syahwatul kalam ini dengan cara "cuci mulut", yaitu dengan senantiasa lidah kita berdzikir pada Robb semesta alam.




Allah swt berfirman :

”Wahai orang-orang yg beriman, berdzikirlah kalian kepada Allah dg dzikir yg banyak, & bertasbihlah kepadanya di waktu pagi & waktu sore.”(Al-Ahzab : 41-42).




dalam Hadist Qudsiy Allah swt berfirman : “BILA IA (HAMBAKU) MENYEBUT NAMAKU DALAM DIRINYA, MAKA AKU MENGINGATNYA DALAM DIRIKU, BILA MEREKA MENYEBUT NAMAKAU DALAM KELOMPOK BESAR, MAKA AKUPUN MENYEBUT (membanggakan) NAMA MEREKA DALAM KELOMPOK YG LEBIH BESAR DAN LEBIH MULIA”. (HR Bukhari Muslim).


Seorang sahabat berkata :..

”Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat islam begitu banyak ditujukan kepadaku, beritahukanlah kepadaku satu hal yg harus selalu aku lakukan dg konsisten.” Dalam riwayat lain “sesungguhnya syariat islam demikian banyak, maka bab manakah yg kami harus berkomitmen terhadapnya & telah mencakup semua syariat itu.” Rasulullah bersabda :”Hendaknya lisanmu selalu basah dg dzikrullah.” (Tirmidzi & Ahmad)



sahabat, "mencuci mulut" dgn berdzikir itu dapat menghapus dosa dosa syahwatul kalam kita yang tanpa kita sadari.berdzikir pun banyak cara nya, baik perseorangan maupun berjamaah, baik membaca asma ALLAH seperti asma ul husna, atau dzikir al matsur (dzikir-dzikir yang di contoh kan Rosulullah SAW). siang dan petang,duduk maupun berdiri atau pun setiap detik nafas kita.



إن فى خلق السموت الأرض واختلاف اليل والنهار لآيات لأولى الألباب

الذين يذكرون الله قياما وقعودا وعلى جنوبهم ويتفكرون فى خلق السموت والأرض ربنا ما خلقت هذا باطلا سبحانك فقنا عذاب النار


Artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah, baik dalam keadaa berdiri, duduk dan berbaring seraya memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi sambil berdoa: "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maka jauhilah kami dari siksa api neraka."(Qs Ali Imron: 190-191)


mencuci mulut kita dengan Zikrullah atau mengingat Allah adalah kebutuhan ruhiyyah (spiritual) setiap mukmin. Tidak ada seorang muslim pun kecuali ia pasti berzikir mengingat Allah swt.




4. perbanyak mencuci mata


mencuci mata di sini adalah banyak banyak mata kita membaca Al Quran. ramadhan kali ini seharusnya kita mempunyai target berapa kali kita khatam membaca Quran. seorang imam syafi'i mampu mengkhatam kan 60 kali al Qur'an selama ramadhan kita setidak nya dalam sebulan ramadhan minimal satu kali khatam al Qur'an.


tilawatul Qur'an (membaca Qur'an) manfaatnya bukan saja setiap huruf yang di bacanya menjadi amalan sebagaimana hadist Rosulullah:


“Barangsiapa membaca 1 huruf Kitabullah (Al Qur’an) maka baginya 1 kebaikan, sedangkan 1 kebaikan dapat dilipat gandakan menjadi 10 kebaikan semisalnya. Aku tidak mengatakan Alif Laam Miim itu 1 huruf. Akan tetapi Alif itu 1 huruf, Laam itu 1 huruf dan Miim itu 1 huruf.” [H.R At Tirmidzi]


Bagi yang membaca dengan terbata bata, ia pun mendapatkan pahala, subhanallah...


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda (artinya): “Seseorang yang membaca Al Qur’an dalam keadaan mahir maka ia bersama para malaikat yang mulia dan seseorang yang membaca Al Qur’an dalam keadaan terbata-bata dan mengalami kesulitan maka ia mendapatkan 2 pahala.” [H.R Al Bukhari dan Muslim].


tapi lebih dari itu, ia kelak akan menjadi pembela kita kelak di hari kiamat, bagi setiap siapa saja yang membaca nya:


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda (artinya):

“Bacalah Al Qur’an karena Al Qur’an akan datang pada hari kiamat sebagai pembela bagi orang yang membacanya.” [H.R Muslim]


tentu saja tidak cukup dengan membaca nya, tapi sempat kan juga untuk mentadabburkannya, membaca artinya lalu merenungkan dan menghayatinya lalu mengamalkan nya


"afala ya tadabbarunal qur`ana am `ala qulubin aqfaluha" (muhammad:24)

artinya: "maka apakah mereka tidak mentadabburi Qur,an,..ataukah hati mereka terkunci?


Al Fudhail bin ‘Ayyadl rahimahullah pernah berkata: “Hanyalah Al Qur’an itu diturunkan Allah untuk diamalkan maka hendaknya manusia menjadikan bacaannya untuk diamalkan.” Lalu dikatakan kepada beliau:” Bagaimana mengamalkan Al Qur’an?” Beliau menjawab: “ Yaitu menghalalkan apa yang dihalalkan Al Qur’an, mengharamkan apa yang diharamkan Al Qur’an, menunaikan perintah Al Qur’an, menjauhi larangan Al Qur’an dan berhenti di saat melihat keajaiban Al Qur’an. [Lihat Iqtidha’ul Ilmi Al ‘Amal].




4 tips dan kiat diatas mudah mudahan mampu menjadi bekal kita di universitas Ramadhan, yang setiap semesternya terdapat ganjaran yang subhanallah dari ALLAH "sang rektor" di universitas ramadhan bagi yang "IPK" (Indeks Prestasi Keimanan) tinggi.



semester pertama (10 (Sepuluh) hari pertama ) : ganjaran adalah tahap pelimpahan rahmat,

semester ke dua (10 (sepuluh) hari kedua ) : ganjaran nya pengampunan Dosa,

semester ke tiga (10 (sepuluh) hari ketiga ) : ganjaran nya di bebaskan nya dari api neraka.


di 10 hari ketiga ramadhan juga terdapat bonus , yaitu dengan datang nya malam lailatul Qodr.


dan akhirnya, ketika masa tarbiyah (pembelajaran) di universitas ramadhan telah usai dengan datang nya 1 syawal, hari yang fitri dimana setiap insan yang beriman yg di tempa di universitas ramadhan kembali bersih dari dosa dosa layak nya bayi yang baru lahir, maka ALLAH menyemat kan sebuah gelar di "wisuda universitas ramadhan" dengan sebaik baik nya gelar yang ada di alam semesta dan se isinya, sebuah gelar yang langsung ALLAH berikan pada khususon "orang orang yang beriman" dengan gelar "MTQ", yaitu Muttaqin, orang orang yang bertakwa.



"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" Qs.[al baqoroh 183].




wallahu a'lam bisshowab.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More